Aku bukanlah malaikat. Aku hanyalah seorang manusia biasa yang bisa merasakan sedih, senang, bahagia, canda, tawa atau apa pun itu. Aku pun juga bisa merasakan rasanya jatuh cinta.
Suatu hari, Ada seseorang yang selalu membuatku deg - degan setiap ada di dekatnya. Mungkin inilah yang dinamakan CINTA yang terdiri dari lima kata tapi mempunyai sejuta arti yang bermakna.
Akan tetapi, aku tidak pernah mempunyai nyali untuk mengungkapkan perasaan itu kepadanya. Beberapa bulan yang lalu, aku hanya bisa menatapnya diam – diam dan mencintainya dengan caraku sendiri. Melihat punggung tegapnya dari kejauhan. Merasakan detak jantung yang berdenyut kencang tiap kali jarak kami begitu dekat. Akan tetapi, aku pun sadar bahwa dia hanya menganggapku sebagai seorang sahabat, tidak lebih. Aku pun hanya bisa sabar menunggu. Berharap suatu saat ia akan menjadi milikku. Tapi semua itu nihil dan tidak berarti apa-apa.
Setelah ku tahu ternyata ia telah menemukan sosok perempuan yang telah menjadi pemilik hatinya. Jujur saja aku pun merasa kecewa dan shock berat. Hanya dengan cara menangis bisa membuat ku merasakan sedikit perasaan tenang. Tetes demi tetes air mata pun membasahi pipi ku, mungkin aku hanyalah manusia bodah yang rela menangis demi seorang pria yang mungkin tidak perduli kepadaku. Tetapi, cinta bisa membutakan segalanya.
Dan semenjak ia mempunyai kekasih, aku sudah jarang bertemu dengannya lagi. Yang ada dipikiranku saat ini adalah betapa beruntungnya wanita itu bisa memiliki hatinya.
Hingga suatu saat, aku bertemu lagi dan saling berhadapan dengannya. Saling menatap tanpa ada yang berkata – kata. Aku tidak ingin hubungan kami meluntur, lalu hanya berubah menjadi kenangan. Aku ingin semuanya tetap sama. Saat waktu berjalan tanpa beban, tanpa ketakutan akan rasa kehilangan yang terjadi.
Waktu pun terasa cepat berlalu, perlahan – lahan aku pun mulai bisa untuk melupakannya. Hingga aku memberikan sepenuh hatiku pada seseorang. Seseorang yang selalu menganggapku istimewa. Aku merasa beruntung karena ada seseorang yang telah menyimpanku di dalam hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar